Ekosistem darat yang memiliki tipe struktur vegetasi
dominan dalam skala luas disebut bioma. Penyebaran bioma dipengaruhi oleh
iklim, letak geografis, garis lintang dan ketinggian letak dari permukaan laut.
Pengaruh pemanasan matahari pada atmosfer, tanah, dan air akan membentuk variasi suhu, siklus pergerakan udara, dan penguapan air yang bertanggung jawab atas variasi iklim pada daerah-daerah dengan lintang yang berbeda, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1.
Pengaruh pemanasan matahari pada atmosfer, tanah, dan air akan membentuk variasi suhu, siklus pergerakan udara, dan penguapan air yang bertanggung jawab atas variasi iklim pada daerah-daerah dengan lintang yang berbeda, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1.
Gambar 1. Radiasi matahari dan garis Lintang
Terdapat pola yang dipengaruhi oleh garis lintang dari iklim di permukaan bumi, terdapat juga pola yang dipengaruhi garis lintang dari persebaran bioma. Sebagai contoh, hutan konifer tersebar dalam suatu berkas yang luas di sepanjang Amerika Utara, Eropa, dan Asia, seperti yang ditunjukkan dalam gambar 2.
Bioma darat (terrestrial) seringkali dinamai sesuai ciri fisik atau iklim utama dan jenis vegetasi dominannya. Sebagai contoh, padang rumput temperat didominasi oleh berbagai spesies rumput dan umumnya ditemukan pada garis lintang pertengahan, dimana iklim lebih sedang dibandingkan dengan daerah tropis dan daerah kutub. Masing-masing bioma juga ditandai oleh mikroorganisme, fungi, dan hewan yang beradaptasi terhadap lingkungan tersebut.
Stratifikasi vertikal merupakan suatu ciri penting bioma darat, dan bentuk serta ukuran tumbuhan berperan besar dalam menentukan pelapisan tersebut. Sebagai contoh, pada banyak hutan lapisan bagian atas adalah kanopi, kemudian bagian bawahnya adalah pohon rendah, di bawah pohon rendah terdapat semak, di lapisan dasar terdapat tumbuhan herba, lantai hutan (lapisan permukaan tanah), dan akhirnya lapisan akar.
Gambar
2. Sebaran Bioma Darat Utama
Stratifikasi vertikal vegetasi bioma memberikan
habitat yang berbeda-beda bagi hewan-hewan, yang seringkali dikelompokkan
dengan jelas berdasarkan tempat mencari makannya, mulai dari burung dan
kelelawar insektivora dan karnivora yang mencari makan di atas kanopi hingga ke
ammalia kecil, berbagai cacing, dan astropoda yang mencari makanan di lapisan
alas dan akar.
Bioma darat biasanya tumpang tindih satu sama lain,
tanpa pembatasan yang jelas. Jika daerah
saling tumpang tindih itu besar, maka daerah itu bisa dianggap sebagai bioma
terpisah, atau ekotom.
Komposisi sejati spesies pada setiap jenis bioma
bervariasi dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Sebagai contoh, di hutan konifer bagian utara
(taiga) di Amerika Utara, biasa dijumpai cemara merah di bagian timur, tetapi
daerah lainnya ditumbuhi cemara hitam dan cemara putih. Meskipun vegetasi gurun Afrika secara
spesific mirip dengan vegetasi gurun Amerika Utara, namun tumbuh-tumbuhan
tersebut sebenarnya berasal dari famili yang berbeda. Dalam makalah ini akan dibahas 8 bioma darat utama,
diantaranya bioma hutan tropis, bioma sabana, bioma gurun, bioma semak belukar,
bioma padang rumput, bioma hutan gugur, bioma hutan konifer, dan bioma
tundra. Berikut akan dijelaskan
karakteristik masing-masing bioma utama tersebut.
A. Bioma Hutan Tropis
Bioma ini terdapat di wilayah khatulistiwa dengan
temperatur yang tinggi sekitar 25-29°C. Curah hujan bioma hutan hujan tropis (tropical rain forest) cukup tinggi, yatu
sekitar 200-225 cm per tahun. Sedangkan
di hutan kering tropis (tropical dry
forest) curah hujan sangat tergantung musim, sekitar 150-200 cm per tahun,
dengan musim kering selama enam sampai tujuh bulan.
Gambar
3. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis memiliki stratifikasi vertikal
yang sangat jelas. Pohon-pohon pada
kanopi membentuk lapisan yang paling atas.
Kanopi ini sering sekali rapat, sehingga hanya sedikit cahaya yang dapat
mencapai tanah di bawahnya. Tumbuhannya
tinggi dan rimbun membentuk tudung yang menyebabkan dasar hutan menjadi gelap
dan basah. Jika suatu pembukaan terjadi
pada kanopi (misalnya karena pohon tumbang), pohon lain dan tanaman merambat
yang berkayu akan tumbuh secara cepat, bersaing untuk mendapatkan cahaya dan
ruang ketika mengisi celah tersebut. Tumbuhan
khas, ialah liana dan epifit. Contoh
liana adalah rotan sedangkan epifit adalah anggrek. Vegetasinya didominasi oleh
tumbuhan yang aktif melakukan fotosintesis, misalnya jati, meranti, konifer,
dan keruing.
Hewan hutan tropis di bumi merupakan rumah jutaan
spesies, termasuk spesies serangga, laba-laba, dan artopoda yang belum dideskripsikan
dan diestimasi berjumlah 5 – 30 juta.
Bahkan keanekaragaman hewan di hutan tropis lebih tinggi daripada di
bioma darat manapun. Hewan hutan tropis,
termasuk amfibia, burung dan reptil lain, mamalia, serta artropoda, beradaptasi
terhadap lingkungan berstratifikasi vertikal dan seringkali tersamarkan oleh
lingkungannya.
Contoh bioma hutan hujan tropis adalah hutan di Indonesia,
Malaysia, Filipina, Papua, dan Brasil. Sejak lama sekali manusia telah
mewujudkan masyarakat yang berkembang pesat di hutan tropis. Pertumbuhan populasi yang cepat menyebabkan
pertanian dan perkembangan menghancurkan sebagian hutan tropis saat ini. Sekitar 72% dari area darat kepulauan
Indonesia mula-mula ditutupi hutan hujan tropis. Sekarang sekitar 54% masih ada, tetapi
distribusinya sangat tidak rata.
B.
Bioma Sabana
Padang rumput tropis seringkali merujuk kepada sabana. Bioma sabana hangat sepanjang tahun, berkisar
24-29oC, namun dengan variasi yang lebih musiman daripada di hutan
tropis.
Rumput dan pohon yang terpencar-pencar merupakan
tumbuhan yang dominan. Pepohonan yang
ditemukan di sabana seringkali berduri dan berdaun kecil, yang merupakan bentuk
adaptasi dari kondisi yang relatif kering.
Kebakaran merupakan komponen abiotik penting, dan spesies tumbuhan yang
dominan adalah spesies yang sudah beradaptasi dengan kebakaran. Pertumbuhan rumput-rumputan dan forb (tumbuhan kecil berdaun lebar) yang
sangat cepat selama musim hujan menyediakan sumber makanan yang banyak bagi
hewan. Akan tetapi, mamalia pemakan
rumput besar harus bermigrasi ke padang rumput yang lebih hijau dan menyebar
mencari sumber air selama periode musim kemarau. Bioma sabana ini terdapat di Amerika Selatan,
Afrika Timur dan sebagian wilayah Indonesia.
Mamalia besar pemakan rumput (bison dan kuda liar) dan
predatornya (singa dan dubuk) terlihat dengan jelas di bioma Sabana. Sesungguhnya, herbivora yang dominan di sini
adalah serangga, khususnya semut, rayap
dan tungau.
Gambar
4. Bioma sabana
Ada bukti bahwa manusia
terawal hidup di sabana. Api yang
disulut manusia mungkin membantu mempertahankan bioma ini. Pengembalaan ternak dan perburuan berlebihan
telah menyebabkan penurunan populasi mamalia besar.
C. Bioma Gurun
Bioma gurun terletak dibelahan bumi sekitar 20°-30° Lintang
Utara dan Lintang Selatan atau di daerah tropika yang berbatasan dengan bioma
padang rumput. Bioma gurun memiliki curah
hujan rendah dan sangat bervariasi, umumnya kurang dari 30 cm per tahun. Suhu bervariasi musiman maupun harian. Perbedaan
suhu siang dan malam hari sangat besar. Pancaran
matahari sangat terik, penguapan tinggi, dan suhu siang hari dapat mencapai
40°C pada musim panas, bahkan beberapa gurun bisa mencapai 60oC pada
siang hari. Gurun di sebelah barat Rocky Mountain dan Asia Tengah, relatif
dingin. Di gurun dingin, suhu udara bisa
turun sampai -30oC.
Bentang alam gurun didominasi oleh vegetasi rendah
yang terserak luas, proporsi lahan guldulnya lebih tinggi dibandingkan dengan bioma
darat lain. Vegetasi di daerah gurun di dominasi oleh tanaman kaktus, sukulen,
dan berbagai belukar akasia yang berduri. Hewan yang menghuni daerah gurun.
Umumnya adalah serangga, hewan pengerat, ulat dan kadal. Contoh bioma gurun
adalah Gurun Sahara di Afrika, Gurun Gobi di Asia, Gurun Anzo Borrega di
Amerika.
Gambar
5. Bioma Gurun
Gurun Sonoran di sebelah selatan Arozona seperti
yang ditunjukkan dalam gambar 5, ditandai oleh kaktus raksasa saguaro dan semak
berakar dalam. Adaptasi evolusioner tumbuhan
dan hewan gurun meliputi sekumpulan mekanisme yang luar biasa yang dapat
menyimpan air. Struktur lipatan (pleated) kaktus sguaro memungkinkan tumbuhan tersebut
mengembang ketika menyerap air selama periode basah. Beberapa mencit gurun tidak pernah minum,
tetapi mendapatkan semua kebutuhan airnya dari perombakan metabolik biji-bijian
yang dimakannya. Banyak tumbuhan gurun
juga mengandalkan fotosintesis CAM, suatu adaptasi metabolik untuk menghemat
air dalam lingkungan kering.
Pada tumbuhan gurun umumnya juga ditemukan adanya adaptasi protektif seperti
duri pada kaktus dan racun pada daun semak, hal ini berfungsi untuk menghalangi
pemakanan oleh mamalia dan serangga.
Hewan yang umum di gurun antara lain banyak jenis ular dan kadal,
kalajengking, semut, kumbang, burung pemigrasi dan penetap, serta pengerat
pemakan biji.
Transpor air jarak jauh dan sumur air tanah yang
dalam telah memungkinkan manusia mempertahankan populasi yang cukup besar di
gurun. Konversi menjadi lahan pertanian
beririgasi dan urbanisasi telah mengurangi biodiversitas alami beberapa gurun.
D. Bioma Padang Rumput
Bioma padang rumput mempunyai curah hujan 30 - 100
cm per tahun dan hujan turun tidak teratur.
Musim dingin relatif kering dan musim hujan relatif basah. Suhu musim dingin bisa turun sampai -10oC,
sedangkan pada musim panas seringkali mendekati 30oC dan menyengat.
Gambar
6. Bioma Padang Rumput
Vegetasi yang mendominasi adalah rerumputan. Rumput
yang hidup di bioma padang rumput yang relative basah ukurannya bisa mencapai
tiga meter, misalnya rumput Bluestem dan Indian Grasses. Rumput yang tumbuh di
bioma padang rumput kering, ukurannya pendek-pendek, misalnya rumput Grana dan
Buffalo Grasses. Hewan yang hidup di
bioma ini adalah bison, Zebra, kanguru, singa, harimau, anjing liar, ular,
rodentia, belalang dan burung.
Contoh bioma padang rumput antara lain Amerika
Utara, Rusia, Afrika Selatan, Asia dan Indonesia (Sumbawa). Padang atau veldt di Afrika Selatan, puszta
di Hungaria, pampas di Argentina
dan Uruguay, steppe di Rusia, dan prairie di Amerika Utara bagian tengah
semuanya adalah bioma padang rumput.
Kebakaran yang kadang terjadi di musim kemarau dan pemakanan rumput oleh
mamalia besar mencegah pembentukan semak berkayu dan pohon-pohon.
Tanah subur yang tebal menjadikan padang rumput
beriklim sedang sebagai tempat yang ideal untuk pertanian, terutama pertanian
gandum. Sebagai konsekuensinya, sebagian
besar padang rumput di Amerika Utara dan sebagian besar padang rumput di
Eurasia telah dikonversi menjadi lahan pertanian. Di beberapa padang rumput yang lebih kering,
ternak dan perumput yang lain telah membantu mengubah sebagian bioma tersebut
menjadi gurun.
E. Bioma Hutan Gugur
Pada umumnya terdapat di sekitar wilayah subtropik
yang mengalami pergantian musim panas dan dingin. Hutan gugur juga terdapat
diberbagai pegunungan di daerah tropis. Suhu dimusim dingin berkisar kira-kira
0oC. Musim panas dengan suhu
maksimum sekitar 35oC, menyengat dan lembab. Bioma hutan gugur mempunyai curah hujan
sedang, yaitu 70 sampai lebih dari 200
cm per tahun. Mengalami 4 musim, yaitu
musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi.
Vegetasi yang tumbuh pada hutan gugur adalah adalah pohon Maple, Oak, Beech, dan Elm. Pohon-pohon gugur yang padat dan tegak
berdiri merupakan ciri khas hutan gugur, seperti hutan di Great Smoky Mountains National Park di California Utara. Hutan gugur lebih terbuka dibandingkan dengan
hutan hujan, pohon-pohonnya juga tidak setinggi pohon hutan hujan. Hutan gugur memiliki lepisan vertikal yang
jelas, yang memiliki satu atau dua strata pohon, di bawahnya terdapat semak,
dan di bagian dasar terdapat tumbuhan herba.
Pohon-pohon hutan gugur menggugurkan daunnya sebelum musim dingin,
dimana terjadinya fotosintesis tidak efektif karena suhunya terlalu
rendah.
Gambar
7. Bioma Hutan Gugur
Sedangkan hewan yang menghuni pada umumnya adalah
Rusa, Beruang, Raccon, Rubah, Bajing, dan Burung Pelatuk. Banyak hewan mamalia hutan gugur juga
memasuki keadaan dorman musim dingin yang disebut hibernasi, dan beberapa
spesies burung melakukan migrasi ke wilayah dengan iklim yang lebih
hangat. Bioma hutan gugur terdapat di Kanada,
Amerika, Eropa dan Asia.
Penebangan dan penggundulan lahan untuk pertanian
dan perkembangan kota menghancurkan hampir semua hutan meranggas asli di
Amerika Utara. Akan tetapi, berkat
kapasitanya untuk memulihkan diri, hutan-hutan ini kembali bermunculan di
berbagai wilayah kisaran awalnya.
F. Bioma Hutan Konifer
Bioma ini terdapat di wilayah utara hutan gugur
subtropis dan pegunungan tropis. Bioma konifer
mempunyai curah hujan sekitar 30-70 cm per tahun, dan kekeringan berkala umum
terjadi. Akan tetapi, beberapa hutan
konifer di pesisir A.S. Pasifik Barat Laut merupakan hutan hujan beriklim
sedang yang dapt menerima lebih dari 300 cm curah hujan per tahun. Suhu di musim dingin sangat rendah, dan
mengalami musim dingin yang panjang. Sedangkan di musim panas sangat
menyengat. Suhu beberapa daerah hutan
konifer di Siberia umumnya berkisar -50oC di musim dingin dan lebih
dari 20oC di musim panas.
Gambar 8. Bioma Hutan Konifer
Pohon-pohon yang mempunyai tudung seperti pinus,
cemara, fir, dan hemlock mendominasi
hutan konifer. Masa pertumbuhan flora di
hutan konifer pada musim panas antara 3 sampai 6 bulan. Hutan konifer utara atau taiga, adalah bioma darat
terbesar di atas bumi yang meluas melintasi Amerika Utara bagian utara dan
Eurasia hingga perbatasan tundra arktik (perhatikan gambar 2). Taiga mengalami hujan salju yang lebat selama
musim dingin. Bentuk kerucut pada banyak
pohon konifer mencegah terkumpulnya salju pada cabang-cabang pohon
tersebut.
Hewan yang hidup diantaranya moose, beruang hitam,
serigala dan morten. Contoh bioma taiga terdapat di Amerika Utara dan dataran
tinggi diberbagai wilayah. Walaupun
belum banyak dihuni populasi manusia, hutan konifer utara ditebangi dengan laju
mengkhawatirkan, dan pohon-pohon tua tegak ini akan segera lenyap dan musnah.
G. Bioma Tundra
Bioma ini terdapat di belahan bumi utara di dalam
lingkaran kutub utara yang disebut Tundra arktik dan di puncak gunung disebut Tundra
alpin. Bioma tundra arktik memiliki curah hujan sekitar 20 - 60 cm per tahun, namun untuk tundra alpin bisa
melebihi 100 cm per tahun. Iklimnya
iklim kutub dengan musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas dan
terang yang pendek. Suhu rata-rata di
musim dingi di bawah -30oC, sedangkan di musim panas hanya mencapai
10oC.
Gambar
9. Bioma Tundra
Tidak ada pohon yang tinggi, kalaupun ada terlihat
tebal seperti semak. Tumbuhan semusim
biasanya berbunga dengan warna yang mencolok dalam masa pertumbuhan yang
pendek. Vegetasinya Spaghnum, lumut kerak, dan perdu. Permafrost
(tanah bagian bawah yang membeku secara permanen), suhu yang sangat dingin, dan
angin yang sangat kencang merupakan penyebab utama tidak adanya pohon dan
tumbuhan tinggi lainnya di tundra arktik di alaska Tengah. Meskipun tundra arktik menerima sangat
sedikit curah hujan tahunan, air tidak dapat menembus fermafrost di bawahnya dan akan menumpuk di dalam kolam di atas
bunga tanah yang dangkal selama musim panas yang pendek. Tundra menutupi luas yang sangat besar di
arktik, mencapai 20% permukaan tanah bumi.
Hewan yang hidup di bioma tundra adalah muskox, rusa kutub, kelinci,
serigala, rusa dan domba. Banyak spesies
burung bermigrasi ke tundra untuk bersarang di musim dingin. Tundra jarang dihuni manusia, namun cukup
banyak yang telah menjadi areal pertambangan mineral dan minyak dalam
tehun-tahun terakhir.
H. Bioma Semak Belukar (Chaparral)
Curah hujan sangat
tergantung musim, pada musim dingin terjadi hujan sedangkan pada musim panas
tidak terjadi hujan berlangsung sangat panjang.
Curah hujan tahunan umumnya berada dalam kisaran 30-50 cm. Suhu musim gugur, dingin, semi berkisar pada
10-12oC. Sedangkan pada musim
panas mencapai 30oC, dan pada sing hari mencapai maksimum bisa
melebihi 40oC.
Evergreen berduri dan padat mendominasi bioma semak belukar, daerah pesisir di di
garis lintang pertengahan dengan musim dingin yang sedang dan berhujan, serta
musim panas yang panjang, kering dan panas.
Tumbuhan semak belukar, seperti yang ditemukan pada tanah semak
California, beradaptasi dan bergantung pada kebakaran secara periodic. Semak kering berkayu seringkali terbakar oleh
petir dan oleh aktivitas manusia yang tidak cermat, yang menyebabkan kebakaran
di musim panas dan di musim gugur pada
lembah yang sangat padat penduduknya di bagian selatan California dan di
tempat-tempat lainnya. Beberapa semak
menghasilkan biji yang hanya akan berkecambah setelah kebakaran yang sangat
panas. Cadangan makanan yang tersimpan di dalam akar yang tahan terhadap api,
memungkinkan tumbuhan tersebut bertunas dan berkecambah kembali secara cepat
dan menggunakan nutrient yang dihasilkan oleh kebakaran itu.
Gambar 10. Bioma Semak Belukar
Hewan
mamalia yang terdapat dalam bioma chaparral
antara lain perambah (seperti kijang dan kambing) juga terdapat berbagai jenis
mamalia kecil. Daerah chaparral juga banyak dihuni spesies
amfibia, burung dan reftil lain, serta serangga. Daerah chaparral
telah banyak dihuni dan berkurang akibat konversi menjadi lahan pertanian dan
urbanisasi. Manusia berkontribusi
terhadap kebakaran yang menyapu chaparral.
DAFTAR
RUJUKAN
Campbell, N.A., Reece, J.B. & Mitchell, L.G.
1999. Biologi, Edisi Kelima. Terjemahan
Wasmen Manalu, Editor Amalia Safitri. 2004. Jakarta: Erlangga.
Goltenboth, F., Timotius, K.H., Milan, P.P. &
Margraf, J. 2012. Ekologi Asia Tenggara: Kepulauan Indonesia. Jakarta: Salemba
Teknik.